Bukan tentang kebaikan saja, atau tampilan fisik dan keelokan budi. bukan tentang semua itu. Kebikan. Bukankah setiap dari kita memilikinya? Sama seperti kejahatan yang tersimpan di relung hati. kita mendapatkan keduanya dari sumber yang sama, hanya dalam perjalanan waktu kadar keduanya menjadi berbeda. Namun setiap dari kita memilikinya, percayalah. itulah kupikir mengapa seseorang mampu mencintai seseorang yang berbeda dengannya dalam hal keyakinan, mengapa seorang kristiani dapat menikahi seorang muslim, mengapa mencintai seseorang menjadi begitu mudahnya, mengapa seolah cinta itu membutakan mata.
Bagiku, bukan cintanya yang salah, bukan perasaannya yang keliru, hanya pijakan awalnya yang tidak tepat: KEBAIKAN. Nilai kebaikan ada pada setiap diri manusia, tapi apakah cahaya iman itu mengena di setiap dada? Itu yang berbeda. Sebab keimanan bukan hanya tentang kebaikan, bukan hanya meyakini ada Tuhan di balik semua kejadian, bukan hanya ritual penghambaan. Dan cinta? dia cuma jadi alasan untuk pembenaran, alat yang dimotori sepenuhnya oleh pijakan awal kita. Kebaikan? bukan acuan yang tepat, tapi keimanan akan merangkum segala rahmat yang bertebaran....
1 komentar:
like this pokoknya...
Posting Komentar